Dunia Makin Panas

0 Comment

Akhir-akhir ini sejak sekitar dua tahun yang lalu, saya merasakan dunia semakin panas saja.
Tidak perduli siang ataupun malam, hawa diseitar permukaan bumi hangat terus, apalagi matahari terasa sangat menyengat, sehingga bila berada dalam ruangan tertutup beberapa menit saja sudah tidak tahan panasnya. Tiap melakukan aktifitas, selalu memakai kipas angin. Bahkan malampun tidak pernah lepas dari putaran kipas angin.
Memang benar ramalan dan penelitian para ilmuan bahwa iklim bumi meningkat sejak terjadinya apa yang dinamakan pemanasan global akibat rusaknya lapisan ozon dan efek rumah kaca. Bahkan diramalkan es di kutub selatan akan terus mencair sehingga dikhawatirkan dunia akan tenggelam. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 - 25 cm (4 - 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 - 88 cm (4 - 35 inchi) pada abad ke-21. Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda,Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Iklim yang tidak menentu ini akan menjadikan daerah hangat menjadi lebih lembab.Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses pemanasan.Pemanasan global juga mengakibatkan munculnya gelombang panas, yang telah melanda Amerika yang menyebabkan beberapa orang mati karena heat stroke. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma.Semua ini juga karena ulah manusia, yang menggunakan bahan bakar fosil, asap-asap kendaraan, yang menyebabkan radiasi UV. Juga penggunaan zat-zat yang bisa mengikat gas CO di udara, serta semakin sedikitnya hutan sebagai paru-paru dunia.
Saya tidak bisa berkomentar apa-apa, karena manusia memang hanya bisa merusak alam dan ekosistem tanpa bisa memperbaikinya. (Sumber Wikipedia)

Share

Komentar :

ada 0 Comment ke “Dunia Makin Panas”

Post a Comment