Akhir Perjalanan Amrozi, Mukhlas dan Imam Samudra

0 Comment

Terjadi sudah momen yang telah ditunggu oleh banyak orang, terutama para korban bom Bali I, Minggu dini hari Amrozi, Mukhlas dan Imam Samudra pelaku utama bom Bali I dihukum mati dengan cara ditembak.
Semua mata dunia menyaksikan bahwa Indonesia telah benar-benar serius melakukan penegakan hukum. Australia yang warganya menjadi korban terbanyak sebesar 88 orang dari lebih 200 orang korban Bom Bali I juga turut lega atas keputusan ini. Televisi-televisi lokal memberitakan perjalanan 'sang teroris' sampai akhir hayat.

Di Indonesia pemberitaan akan eksekusi mati ketiga terpidana ini telah berlangsung selama seminggu sebelumnya. Penundaan demi penundaan mewarnai jalannya eksekusi. Tim Pengacara Muslim pembela ketiga terpidana mati mengajukan surat ke presiden, tapi sebelum surat sampai, ketiganya keburu menemui ajal.

Yang menarik adalah prosesi pemakaman ketiga terpidana mati setelah diterbangkan dengan helikopter menuju kota asal, berlangsung dramatis. Ribuan orang tumpah ruah mengikuti dan melihat jalannya penguburan jenazah. Seorang yang telah dicap sebagai teroris yang telah membunuh ratusan nyawa dan melukai ratusan lainnya, sebagian cacat permanen(bukan aku yang mencap teroris) ternyata masih begitu dielu-elukan banyak orang, seolah-olah mereka adalah pahlawan.

Para ulama pun sepakat bahwa jihad bukanlah dengan cara melakukan pemboman seperti itu, itu bukan jihad, tapi tindakan kriminal. Jihad punya batasan-batasan yang tidak ngawur (kata para ulama), seperti lokasinya bukan lokasi yang tenang seperti Indonesia, bukan membunuh orang yang tidak berdosa,meskipun orang kafir, tidak menimbulkan teror dan ketakutan, tidak merusak, dan lain-lain. Tapi pemahaman ulama berbeda dengan pemahaman mereka tentang arti jihad. Kita tidak pernah bisa memvonis bahwa mereka orang yang sesat dengan pemahaman agamanya. Bagi mereka, jihad adalah tujuan tertinggi dalam hidup, dan jihad yang berarti perang, bisa dilakukan dengan berbagai cara, yang jelas musuh mereka orang kafir.

Saya memandang semua ini bukanlah berjalan tanpa ada tekanan dari pihak anti Islam, Amerika dan Israel. Mereka yang paling menginginkan apa yang mereka sebut dengan jaringan terorisme (Islam radikal) harus musnah dari muka bumi. Milyaran dolar telah mereka gelontorkan untuk menghancurkan sel-sel radikalisme di seluruh dunia, dan menggantinya dengan paham liberalisme dan materialisme. Terorisme ada bukan tanpa sebab. Globalisme membuat jutaan orang kehilangan nilai-nilai sakralisme keagamaan. Ketidakadilan, kemelaratan, dan ketidakberdayaan menjadi akar dari terorisme.

Mungkin Amrozi dkk adalah penjahat besar yang pantas mati, tapi mereka tidak lebih kejam dari para koruptor kakap yang telah menyengsarakan ratusan ribu orang lahir dan batin. Semoga ini bisa jadi perenungan bagi kita bersama.

Share

Komentar :

ada 0 Comment ke “Akhir Perjalanan Amrozi, Mukhlas dan Imam Samudra”

Post a Comment