Pendidikan Mahal dan Lapangan Kerja

0 Comment

Pendidikan menjadi hal penting bagi manusia, karena ilmu adalah pondasi menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.

Saya masuk ke toko buku. Untuk waktu sekarang dimana saya sudah tidak sekolah lagi, melihat harga-harga buku yang untuk satu buku cukup buat makan seminggu, rasanya wah. Waktu kuliah saya jarang beli buku, meski saya suka membaca, saya lebih suka menfoto kopi buku dari perpustakaan, entah itu nantinya saya baca atau tidak, semacam koleksi, tapi jelek,namanya juga cuma foto kopian.
Menuntut ilmu bisa berbagai bentuk. Tidak cuma dengan pendidikan formal, SD, SMP, SMA, terus ke Perguruan Tinggi. Orang yang berpendidikan tinggi belum tentu dikatakan berhasil dalam menuntut ilmu kalau dia belum bisa mendapatkan manfaat dari ilmu itu sendiri. Dan menempuh pendidikan tidak ada yang namanya tidak berguna, karena hakekat pendidikan bukan untuk sekedar bisa masuk jadi pegawai negeri, atau bisa jadi direktur, tetapi menjadikan kita menjadi lebih terdidik dan bisa hidup layak dengan ilmu yang kita peroleh.
Sekarang beaya pendidikan semakin mahal. Kakak saya, dalam setahun menghabiskan biaya 20 juta untuk anaknya yang sekolah di SMA. Bahkan sekolah SD sekarang ada SPPnya yang mencapai satu juta rupiah. Sebetulnya apakah itu wajar? Mungkin kita tidak akan pernah mempersoalkan itu karena memang semua komponen pendidikan itu mahal, mulai dari gaji dan tunjangan kesejahteraan guru, buku-buku wajib, ekstrakurikuler, pemeliharaan gedung sekolah dan pengembangan sarana sekolah, dan sebagainya.
Kita mungkin bisa memaklumi, kenyataan itu memang demikian, tetapi apakah biaya-biaya itu sudah sesuai dengan hasil yang didapat kemudian? Bukankah pendidikan adalah investasi? Tetapi kenapa tidak banyak orang yang bisa sukses berinvestasi darinya? Indonesia masih tetap seperti ini dari waktu ke waktu, banyaknya pengangguran, rendahnya daya saing, tingginya tingkat kemiskinan adalah hasil nyata dari pendidikan. Saya sering melihat, orang berpendidikan cuma smp, tapi bisa hidup kaya raya, sedangkan yang lulus sarjana, cuma jadi karyawan dengan gaji yang tidak cukup buat beli pulsa.
Pendidikan yang ada di Indonesia kebanyakan terasa mentah, tidak serius, asal-asalan tanpa ada arah sasaran yang jelas dan hanya menjadi ajang bisnis, sehingga tujuan dari mendidik dan dididik tidak tercapai. Jarang sekali pendidik yang peduli akan jadi apa anak didiknya kelak. Pendidikan seperti ini melahirkan generasi yang tidak mandiri, melahirkan the wrong man in the wrong place.Saya bisa memaklumi biaya pendidikan harus mahal, tetapi janganlah lupa memperhatikan nasib sumber daya manusia itu nantinya, sehingga tidak sia-sia rakyat kecil menyekolahkan anaknya dengan susah payah.
(Tulisan ini untuk bekas dosen saya Prof. Dr. Muhammad Nuh, DEA, atas pengabdiannya, moga anda bisa berpihak pada rakyat kecil)

Share

Komentar :

ada 0 Comment ke “Pendidikan Mahal dan Lapangan Kerja”

Post a Comment