Kontroversi Pernikahan Syeh Puji

0 Comment

Pernikahan dengan gadis di bawah umur oleh Pujianto, pengusaha kaya dari Semarang menuai banyak kecaman.

Banyak yang prihatin dengan kasus ini, dan banyak yang ikut-ikutan mengomentarinya, termasuk saya juga ingin ikut latah mengomentari.
Komnas Perlindungan Anak diwakili ketuanya Kak Seto langsung bereaksi dan menemui Pujianto yang akrab dipanggil Syeh Puji. Lewat dialog kedua belah pihak disepakati bahwa Syeh Puji akan mengembalikan si istri Ulfa kepada kedua orang tuanya. Tetapi kabar terakhir Syeh Puji menolak untuk mengembalikan Ulfa dan tetap ngotot mempertahankannya. Ulfa sendiri tidak mau dikembalikan kepada orang tuanya dan memilih untuk tetap menjadi istri Pujianto.
Pujianto menggunakan alasan agama bahwa Nabi Muhammad juga pernah menikahi Siti Aisyah yang kala itu berumur 12 tahun. Apakah sang Syeh ingin meniru Nabi? Ataukah ada unsur lain? Pedofili misalnya? Meniru Nabi tentu boleh-boleh saja, sebagaimana orang berpoligami, tidak dilarang, akan tetapi konteks yang ada sekarang tentu berbeda dengan jaman Nabi, dan Pujianto bukan Nabi. Rasanya miris melihat anak umur 12 tahun yang masih baru mendapat haid, harus kehilangan masa abg-nya dengan menikah dan menjalani segala kewajiban sebagai istri. Ada hak-hak yang terampas disana. Dan ini jelas membawa dampak buruk kepada masa depan Ulfa. Ulfa anak yang cerdas, punya masa depan cerah, itu yang bisa disimpulkan, tapi dia akan menjadi korban keinginan nyleneh dari orang kaya yang merasa dengan kekayaannya bisa mendapatkan semua yang dimauinya. Dunia dan akhirat sudah dia dapat, punya pondok pesantren, harta yang berlimpah, istri muda yang sangat muda, cantik cerdas.
Pujianto telah didakwa melanggar tiga Undang-Undang sekaligus, yaitu Undang-Undang Perkawinan, Undang-Undang Perlindungan Anak dan satunya lagi saya tidak tahu. Ini menunjukkan bahwa Pujianto memang tidak pantas ditiru dan tindakannya harus dihentikan. Ini saja komentar dari saya, sedikit dan hanya keluar dari hati.

Share

Komentar :

ada 0 Comment ke “Kontroversi Pernikahan Syeh Puji”

Post a Comment