HENRI WIRATSONGKO

Israel membuat kejutan di akhir tahun dengan membumihanguskan Jalur Gaza dan membunuh ratusan jiwa penduduk sipil Palestina, dengan alasan menghentikan serangan roket Hamas ke pemukiman Yahudi di kota-kota perbatasan. Tindakan Israel ini merupakan kesepakatan bersama dari pemerintahan kabinet Israel dan didukung sepenuhnya oleh parlemen Israel.

Sudah sejak tahun 1967 konflik Palestina-Israel tidak pernah berakhir.
Agresi Israel kali ini merupakan yang terburuk dalam beberapa waktu terakhir. Serangan udara Israel yang tanpa henti menyerang apa saja yang dianggap 'membahayakan'. Ini merupakan serangan yang telah direncanakan dengan matang, lebih bertujuan untuk menghancurkan semua infrastruktur dan sumber-sumber militer Hamas yang dikatakan sebagai "agen-agen teror Hamas" serta kamp latihan dan gudang senjata. Padahal yang terjadi Israel bukan hanya menghancurkan fasilitas Hamas, tetapi juga pemukiman penduduk, rumah sakit, universitas, juga 40 terowongan penghubung ke Mesir, yang merupakan jalur pasokan makanan dan obat-obatan. Sungguh bisa jadi ini merupakan upaya Genosida untuk membuat rakyat Gaza menderita dan menghabisi sedikit demi sedikit rakyat Gaza.

Ada beberapa teori bahwa ini sebagai upaya kampanye politik PM Ehud Olmert menjelang pemilihan umum di Israel Februari 2009 mendatang. Ehud Olmert diterjang skandal korupsi sehingga pamornya hancur, dan dituntut mundur, sedangkan pesaingnya dari partai oposisi Kadima yaitu Benjamin Netanyahu disebut-sebut sebagai calon kuat penggantinya. Juga sebagai kado akhir kepemimpinan Bush, yang sangat mungkin bahwa Bush 'tahu' dan 'menyetujui' serangan ini.

Seluruh dunia mengecam dan mengutuk serangan ini, dimana-mana terjadi demonstrasi, tetapi itu tidak cukup untuk mengehentikan Israel yang pada dasarnya 'tidak takut' kepada siapapun, karena dibelakangnya ada Amerika yang selalu membelanya.
Jelas-jelas agresi ini merupakan kejahatan kemanusiaan besar, dimana 'pertempuran' yang tidak seimbang antara Hamas dan Israel menunjukkan sebenarnya ini adalah 'penjajahan gaya baru'.

Zionisme, menyatakan bahwa bangsa Yahudi adalah 'bangsa pilihan' dan Bani Israil lebih unggul dari ras manusia yang lain. Lebih dari itu, kaum zionis merasa berhak melakukan kekejaman atas bangsa lain. Idiologi rasis ini masuk ke dalam agenda dunia di akhir-akhir abad ke sembilan belas oleh Theodor Herzl (1860-1904), seorang wartawan Yahudi asal Austria. Menitik dari sini bisa jadi tindakan agresi ini dilihat dari kacamata Zionisme dan juga serangan-serangan lainnya yang terus menerus selama konflik Palestina-Israel adalah 'dibenarkan' dan 'diperbolehkan'. Sungguh ajaran Zionisme benar-benar membahayakan dunia.

Israel memang benar-benar biadab, sudah selayaknya masyarakat dunia mengutuknya. Mari kita bahu-membahu membantu rakyat Palestina yang terus didera kesedihan dan penderitaaan.

Berikut ini cuplikan video serangan Israel ke Gaza dari Youtube.