Menjual Daging Kurban = Jiwa Wirausaha

0 Comment

Memang kreatif orang indonesia, jiwa bisnisnya hebat-hebat. Katanya tidak pernah makan daging, paling banter setahun tiga kali, tapi begitu dapat daging kurban, eh, dijual lagi. Laku tinggi pula. Buat membeli nasi, katanya. Itulah yang terjadi pada pembagian daging qurban di masjid Istiqlal pada metro tv suara anda. Orang Indonesia hidupnya tidak pernah lepas dari acara jual-beli. Apapun 'bisa' dijual. Mulai dari sampah, barang bekas, ayam tiren, zakat, hewan Qurban, cincin pernikahan, tanah wakaf, bahkan sampai jual pacar, istri, anak dan harga diri. Laku semua!!! Tidak perlu sekolah bisnis dan wirausaha ala Ciputra, atau seminar bisnisnya Rheinald Kassali atau Hermawan Kertajaya, orang kita sudah mampu menjual hutan lindung, tambang emas, pulau, bahkan mungkin negara ini. Blog inipun maunya aku jual, tapi pasti tidak ada yang mau beli. Orang Indonesia juga jago membeli, konsumtif banget, apapun itu, dari jepit sampai mobil jaguar, dari 'membeli' roti basi sampai 'membeli' kebudayaan orang yang tidak karuan dan terutama soal makanan, apapun 'bisa' dimakan. Sampai-sampai isi acara TV cuma kuliner doang. Mungkin karena orang Indonesia omnivora, pemakan segala. Bahkan sampai 'makan' orang. Nah kalau begitu harusnya kita bisa makmur, semua kaya raya, tapi koq tidak? Masa bodohlah. Kenapa perduli orang lain kalau kita sendiri bingung mikirin hidup kita? Yang penting kita hari ini 'nyantai', nonton acara sinetron dan gosip artis, trus tidur...sambil mikir lagi, besok 'makan' siapa ya?

Share

Komentar :

ada 0 Comment ke “Menjual Daging Kurban = Jiwa Wirausaha”

Post a Comment