HENRI WIRATSONGKO

Kemenangan Obama dielu-elukan oleh orang non Amerika juga di Indonesia mungkin karena diharapkan sebagai sosok yang pernah tinggal di Indonesia bisa lebih dekat dan membawa perubahan pada pandangan Amerika akan Asia dan Islam. Tetapi apakah demikian dengan Obama? Obama adalah orang Amerika tulen, yang sebagai presiden tentunya dia punya tanggung jawab kepada rakyatnya untuk berbuat sekuat tenaga melindungi kepentingan rakyat Amerika, termasuk pada keamanan dan pertahanan nasional. Sudah menjadi hal yang wajib bagi Presiden untuk meneruskan kebijakan yang telah diambil Presiden pendahulunya, juga pada Obama, yang akan menuntaskan persoalan Irak, nuklir di Iran, perang di Afganistan dan penumpasan jaringan terorisme Al Qaida di Pakistan. Obama punya pandangan yang sama dengan pendahulunya terhadap Timur Tengah, juga terhadap Israel yang terkenal sebagai sekutu terdekat Amerika yang saya bisa katakan Israel adalah saudara tua Amerika, menilik dari latar belakang sejarah berdirinya Amerika dan peran Israel di dalamnya. Jalinan kerjasama dengan Israel mutlak adanya. Israel adalah negara paling penting bagi kepentingan Amerika di luar negeri. Saya yakin Obama tidak akan mengubah apapun dari kesemuanya itu. Amerika punya kepentingan yang abadi terhadap kelangsungan sumber-sumber minyak di Timur Tengah karena AS adalah pengkonsumsi minyak dan gas terbesar di dunia, yakni sekitar 23,9% (minyak) dan 22,6% (gas), bahkan antara konsumsi dan produksi, AS defisit sekitar 66,67% (minyak) dan 16,17% (gas).
Dan bila Obama mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang akan menjadi prioritas utama dalam hubungan luar negeri Amerika, tentu ini tidak lepas dari kepentingan politik dalam negeri Amerika, terutama menyangkut terorisme, demokrasi dan isu globalisasi. Mungkin kita tidak perlu berharap lebih pada Obama selain dari euforia bahwa Obama pernah jadi orang Indonesia.