Susahnya Jadi Rakyat Kecil

0 Comment

Memang susah jadi rakyat kecil. Hidup susah, matipun susah.
Tengoklah dengan harga BBM bensin yang baru saja turun. Rakyat menunggu harga yang baru, sehingga menahan diri untuk beli bensin sampai tanggal 1 Desember. Begitu 1 Desember, ramailah orang menyerbu SPBU, jadilah antrean panjang, stok bensin jadi cepat habis. Yang tidak kebagian bingung mencari. Lain kalau dia kaya. Mau dapat sembako murah, antre dari pagi sampai sore, eh begitu tiba giliran, jatah habis. Mau dapat BLT, yang cuma 300 ribu rupiah, juga demikian, harus berjubel-jubel, keringatan dalam terik matahari, berjam-jam, berdesak- desakan sampai pingsan, bahkan yang paling parah harus merenggang nyawa, seperti kasus pembagian zakat di Pasuruan.Belum lagi kalau uangnya disunat. Lain kalau dia kaya. Uang segitu bagi orang kaya bisa habis dalam semenit. Rakyat kecil selalu menderita, sudah menderita ditambah lagi dizolimi, dalam kebijakan tanpa rasa keadilan dan kemanusiaan. PKL diobrak abrik trantib, padahal mereka dagang dengan modal lapak saja, lapak hilang bagaimana bisa jualan?. Mau cari pijaman ke bank, dipersulit, dengan persyaratan yang ini itulah, pakai jaminan ini itulah. Padahal obligor besar, bisa pinjam milyaran rupiah dengan mudah, yang ujung-ujungnya macet, bank kolaps. Gubuk-gubuk liar dihancurkan, dengan alasan mengganggu keindahan, tanpa peduli mau hidup dimana lagi mereka. Tanah mereka dirampas pemerintah, malah diteror, ditembaki, ditangkapi. Maling ayam disiksa polisi sampai mati, sedangkan koruptor dalam penjara yang seperti dirumah, ada fasilitas TV, kulkas, laptop, Hp. Ujung-ujungnya cuma diganjar hukuman beberapa tahun potong masa tahanan, beberapa bulan mendekam di penjara, sudah bebas, karena mendapat remisi yang besar dan bebas bersyarat, padahal mereka telah memakan uang rakyat milyaran rupiah. Saat sakit, tidak bisa berobat, ke rumah sakit bukannya dapat pengobatan, malah dibiarkan sampai mati. Lain dengan orang kaya, berobatnya saja ke luar negeri. Sudah kecil, dihina, diinjak-injak. Sepertinya derita rakyat kecil belum juga akan berakhir. Entah sampai kapan.

Share

Komentar :

ada 0 Comment ke “Susahnya Jadi Rakyat Kecil”

Post a Comment