Perilaku Klenik Politikus

2 Comment

Indonesia adalah negara gudangnya klenik. Di semua tempat selalu ada baik orang, benda atau makhluk apapun itu yang jadi jujugan orang-orang untuk 'meminta sesuatu'. Mulai dari paranormal, buku- buku primbon, tempat-tempat yang dikeramatkan, benda-benda bertuah, dan lain-lain. Klenik yang bisa diartikan mempercayai suatu kekuatan di luar kuasa manusia yang diwujudkan dalam bentuk benda-benda atau hapalan-hapalan, termasuk juga di dalamnya santet, susuk, jimat-jimat. Klenik adalah bagian dari syirik yang sifatnya bisa samar, maupun terang.

Rakyat Indonesia memang telah begitu terbiasa dengan lelaku ini, mulai dari rakyat kecil sampai pejabat, pengusaha dan politikus juga melakukannya. Mulai dari keperluan untuk cari jodoh, cari penglarisan, biar naik kelas, biar disegani orang, ingin cepat punya anak, sembuh dari penyakit, banyak rejeki, naik jabatan, bahkan sampai hal yang negatif dan merusak seperti santet, tenung, gendam, dan lain-lain. Seolah kita tidak bisa hidup bila tidak melakukan klenik. Klenik pada dasarnya tidak bisa dinalar dengan logika. Klenik bekerja berdasarkan salah satu atau gabungan dari sugesti, adanya pihak ketiga dan faktor nasib.

Mungkin sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa ada dari sebagian politikus ataupun pejabat yang suka coba melanggengkan kekuasaan dengan cara-cara klenik. Politik memang tidak lurus, segala cara akan dilakukan untuk mencapai tujuan politik yaitu kekuasaan, padahal politik bukan hanya sekedar untuk mencapai kekuasaan. Politik adalah urusan pemeliharaan umat dan amanah.
Saya tidak bermaksud berpolemik disini, tetapi saya prihatin dengan keadaan ini, seolah-olah tidakan yang demikian itu bisa dibenarkan. Seharusnyalah pemimpin adalah panutan bagi orang lain, tetapi sebaliknya banyak yang perilaku mereka, moral mereka malah lebih buruk dari orang kebanyakan.
Kecenderungan para politisi berklenik ini adalah suatu bentuk sikap yang lebih mementingkan kekuasaan daripada memikirkan masalah rakyat.

Bagaimana bisa orang yang menggantungkan hidup kepada benda-benda gaib yang tidak bisa mendatangkan kebaikan dan manfaat itu menjadi pemimpin kita? Mungkin kita tidak peduli hal itu, karena itu dinggap lumrah. Ini yang keliru, barang salah tetap saja salah meskipun dimakmumi orang banyak, dan barang benar tetap saja benar, meskipun hanya diikuti satu orang saja. Selamat merenunginya.

Share

Komentar :

ada 2 Comment ke “Perilaku Klenik Politikus”
Anonymous said...
pada hari 

weh memang pak fonemana itu telah terjadi sejak lama, pergi ketempat2 keramat untuk "memohon"(dalam tanda kutip) restu agar bisa menjadi pejabat dll

kebetulan saudara saya ada yg menjadi jurukunci disalah satu tempat yg di anggap keramat menurut penuturannya banyak sekali "calon pejabat" dan "pejabat" (dalam tanda kutip) datang menemuinya untuk di antar ke tempat keramat tersebut

Unknown said...
pada hari 

ga usah jauh-jauh. Kalo "calon pejabat" atau "pejabat" mau naik pangkat, jabatan, di senangi atasan, mau dapat proyek dll, saya tahu tempat nya. ada di bekasi. Berminat? hubungi saya 021.99251533.

Post a Comment