ABS-ASAL BISA SEJAHTERA

0 Comment

ABS,dilontarkan oleh SBY saat memberi pengarahan pada peserta Rapim TNI dan Rakor Polri di Istana Negara tgl 28 Jan 09, Presiden SBY berkata: “Saya mendengar informasi adanya petinggi di TNI Angkatan Darat yang mengatakan ‘ABS’ atau Asal Bukan capres S. Saya juga mendengar adanya petinggi Polri yang diisukan membentuk tim sukses untuk capres tertentu”. Setelah SBY diserang oleh 'lawan-lawan' politiknya karena polling popularitas yang terasa direkayasa, kemudian pada iklan BBM-nya, terus oleh Megawati yang mengatakan pemerintah memeperlakukan rakyat seperti permainan anak-anak 'Yoyo',kayaknya 'perang' menjelang perebutan 'kursi panas' di Pemilu mendatang makin 'panas' pula.
Pernyataan SBY dianggap oleh pengamat politik sebagai bentuk ketakutan dan kekalutan SBY yang kemudian diwujudkan dengan melemparkan isu yang diharapkan bisa kembali mendongkrak popularitasnya. Ini mengingatkan saya pada Pemilu 2004, dimana sebelum Pemilu, beredar selebaran yang mirip 'black campaign', tidak tahu dari mana, yang memuat 10 alasan untuk tidak memilih S. Politik bisa sangat licik, dimana akan mengecoh banyak orang awam yang tujuannya adalah membentuk opini publik tentang suatu peristiwa politik yang tujuannya menguntungkan pihak tertentu.'Black campaign' waktu itu justru menjadi alat kemenangan bagi capres S. Muncul pertanyaan dari saya, apakah selebaran itu datang dari 'lawan politik' S, atau justru dari tim S sendiri, saya tidak tahu. Termasuk pula dimana S dibikin konflik dengan TK, dan kemudian didzalimi oleh M, apakah juga suatu bentuk pembentukan opini publik?

Kenapa calon-calon pemimpin kita tidak bertanding secara cerdas? kenapa hanya saling menjatuhkan dengan saling menyerang yang lain? Seharusnya mereka malu, mereka telah 'kalah' membawa bangsa ini menjadi lebih baik. Baik S maupun M (kenapa aku sekarang pakai inisial?), telah gagal, demikian pula W, dan yang lainnya. Seharusnya orang yang telah pernah gagal, legawa untuk mengalah kepada yang lain, karena terbukti sampai sekarangpun tidak ada agenda yang baru dan menjadi andalan bila mereka terpilih lagi. Bukankah telah dicontohkan oleh sahabat Nabi, mereka tidak mengajukan diri, tetapi diminta (oleh rakyat). Apa sih enaknya jadi presiden? Jangan hanya kekuasaan yang dicari, karena negeri ini sudah terlalu sesak dengan orang-orang yang haus akan kekuasaan. Sedangkan rakyat yang bakal menderita. Sekarang sudah semakin banyak orang terganggu jiwanya karena masalah ekonomi. Daya beli rakyat juga masih rendah, karena harga kebutuhan pokok tidak ikut turun. Gajah berkelahi sama gajah, pelanduk mati di tengah-tengah. Kasus Poso, Ambon, bukti nyata rakyat yang mati karena korban kekuasaan.

Saya sendiri, menjadi caleg tidak akan pernah menarik simpati, apalagi dengan iming-iming uang,karena bagi saya bukan kekuasaan yang saya cari, tetapi mendapatkan alat perjuangan, menjadikan tegaknya kebenaran, bahkan dalam sistem yang tidak memungkinkan hidupnya kebenaran sekalipun. Politik jangan dijadikan alat pembohongan dan pembodohan.

Saya belum pernah mendengar, ataupun melihat, politikus maupun birokrat kita yang sedang berkuasa, bersedia mundur dari jabatannya karena merasa gagal. Yang ada mundur karena pidah partai, karena maju mencalonkan diri, karena dapat pekerjaan atau posisi yang lebih baik. Cuma alasannya saja yang inilah, yang itulah, seolah-olah mereka benar-benar pahlawan, padahal tidak lebih hanya pecundang. Mungkin harusnya bila memang mereka berjuang demi rakyat, mereka akan bilang ABS, Asal (Rakyat) Bisa Sejahtera.


Share

Komentar :

ada 0 Comment ke “ABS-ASAL BISA SEJAHTERA”

Post a Comment