HENRI WIRATSONGKO

Kenapa saya sekian lama tidak lagi menulis isi blog? Mungkin saya dianggap kehilangan produktifitas dan kepekaan, mungkin juga ada yang menganggap saya mengalami kebekuan, mungkin juga ada yang menganggap saya lagi sibuk dengan hal-hal lain, sehingga mengabaikan blog ini.

Memang saya tidak menampik anggapan manapun, tapi sebenarnya apa yang telah terjadi?
Saya memang sedang tidak meluangkan waktu untuk blog dan segala aktifitas dunia maya. Selama lebih dari sebulan ini saya 'kembali' menjadi orang biasa kebanyakan. Saya sedang gundah, saya tidak mampu melawan kehidupan dan waktu yang begitu cepat berputar. Saya mencoba mencari kembali tentang siapa saya? dan mau kemana saya akan melangkah?
Saya sibuk dengan rencana-rencana tanpa rangka, angan-angan yang penuh pelangi, rutinitas yang menyesakkan. Saya diam, sendiri, menganggur, sepi. Tak ada manusia yang sempurna. Saya ingin bangkit dari keterpurukan dan kemiskinan jiwa. Idealisme yang saya ingin junjung dan perjuangkan, jangan sampai pupus. Untuk itu, setelah kegagalan mencapai tahapan karir politik dalam pelilihan legislatif, meski itu bagi saya sebagai kesuksesan yang tertunda, saya mencoba mencari yang lain, tujuan karir ekonomi. Menjadi pengusaha! Apa pilihan saya kali ini? Pengusaha konstruksi. Dan kembali tahapan-tahapan baru harus saya jalani. Sesungguhnya kunci hidup ini adalah kejujuran, syukur, kesabaran, ketekunan (istiqomah) dan do'a. Anda setuju?

Tulisan ini adalah tonggak untuk saya kembali ke dunia yang ingin saya jalani seumur hidup, dunia web. Mudah-mudahan apa yang ingin terus saya abdikan disini bisa terus bermakna bagi saya dan bagi banyak orang. Mungkin setelah ini saya belum bisa kembali normal menulis, karena ibarat habis sakit, akan butuh waktu untuk pemulihan. Ibarat sudah terlanjur mengalami kebekuan, akan butuh waktu untuk mencairkannya.

Jujur banyak berita terus hadir disekitar kita setiap hari, dan di era teknologi informasi ini tidak ada lagi batas-batas, tidak ada lagi jeda waktu yang panjang, hari ini dan dimana saja, kita dapat mengakses semua informasi yang sedang terjadi. Tetapi kenapa semakin banyak realitas berita yang disajikan oleh media dengan mengesampingkan nilai kebenaran, keadilan dan keproporsionalan, yang lebih ditekankan adalah segi bisnisnya? Sebegitu parahkah?

Semoga kehadiran blog ini bisa menjadi sedikit pencerah, bahwa tidak semua yang tampak nyata dan indah itu kebenaran, tetapi kebenaran itu ada di nurani yang bersih, tanpa kesombongan dan kebendaan. Saya akan terus memberikan berita dengan sudut pandang berbeda, dan demi kebenaran, meskipun harus ditelan dengan pahit, harus diungkapkan apa adanya, tanpa dilebihkan dan tanpa dikurangi.

Untuk semua blogger, jangan pernah takut untuk bersuara lantang, jangan takut dibungkam, dan berikanlah madu, jangan racun.